SILSILAH ORANG BATAK / TAROMBO ORANG BATAK
Batak
menganut garis keturunan patrilineal atau disebut juga garis keturunan dari
ayah. Berbicara mengenai Tarombo tentu tidak bisa lepas dari marga. Marga atau
nama keluarga adalah nama pertanda dari keluarga mana seorang berasal. Dalam
sistematika biologis, marga digunakan untuk takson ‘genus‘. Nama / marga dalam
kebudayaan Batak terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama
belakang (marga). Marga menjadi identitas dalam masyarakat dan adat Batak.
Seperti yang sudah disebutkan, marga dalam suku Batak diturunkan dari ayah
kepada anak-anaknya (patriarchal). Marga turun-temurun dari kakek kepada bapak,
kepada anak laki-laki, kepada cucu laki-laki, kepada cicit laki-laki, dst.
Menurut
mitos yang berkembang, Si Raja Batak,
manusia pertama yang menjadi cikal-bakal seluruh marga-marga Batak di muka bumi
ini. Si Raja Batak diturunkan oleh Mulajadi Na
Bolon di pegunungan Pusuk Buhit yang terletak di Kab. Samosir Propinsi
Sumatera Utara, dan kemudian hidup sebagai manusia Batak pertama di
Sianjurmula-mula.
Si Raja
Batak memiliki dua anak, yaitu: Guru Tateabulan dan Raja Isumbaon. Guru
Tateabulan kemudian memiliki anak Raja Biak-biak, Sariburaja, Limbongmulana,
Sagalaraja dan Malauraja. menurut sumber bahwa, Raja Biak-biak lahir sebagai
anak yang tidak normal, dan kemudian diberkati dan diterbangkan Mulajadi Na
Bolon ke ujung Aceh dan dipercaya sebagai Raja Uti. Sedangkan adiknya
Sariburaja memiliki anak Raja Lontung dan Raja Borbor. Demikian juga
Limbongmulana, ia memiliki anak Pulauonggang dan Langgat Limbong. Sagalaraja
dan Malauraja juga memiliki banyak anak dan menyebar ke berbagai tempat. Itulah
marga-marga dari kelompok Guru Tateabulan yang kita kenal sekarang.
Sebagai contoh: Toean Sorba Dibanea mempunyai 7 anak yaitu: R
Soemba, Sibagot ni Pohan, Sipaettua, Silahisabungan, R. Saboe, Naipospos, dan
Raja Oloan. R. Soemba memiliki 2 anak yaitu Sihombing dan Simamora. Sihombing
memperanakan: B. DJunjungan, B. Sikumagouo, B. Mangatas dan B. Bimbinan.
Simamora memperanakan: Poerba, Debataraja dan Manalu.
Kemudian, Raja
Lontung punya 7 anak, yaitu Aritonang, Siregar, Simatupang, Nainggolan,
Pandiangan, Sinaga dan Situmorang.
Raja
Isumbaon mempunyai tiga anak. Pertama, Sorimangaraja. Dari Sorimangaraja ini
lahirlah Raja Naiambaton ( Parna ) yang kemudian mempunyai anak 60 marga lebih
dan hingga saat ini mereka belum bisa saling menikahi. Sorimangaraja juga
memperanakkan Nai Rasaon dan anak-anaknya saat ini hidup sebagai marga-marga
yang kita kenal seperti Manurung, Sitorus, Sirait dan Butar-butar. Satu Lagi
anak Sorimangaraja adalah Raja Naisuanon, dari cabang ini muncul marga-marga
keturunan Tuan Sorbadibanua, Sibagotnipohan dan seterusnya. Dari sinilah kita
kenal marga-marga keturunan (pomparan) Tuan Dibangarna, Tuan Somanimbil,
Sonakmalela, Partano, Silahisabungan, Rajaoloan dan seterusnya.