Jumat, 17 Januari 2020

SILSILAH / TAROMBO POMPARAN SIHOMBING GINJANG MANUBUNG


SILSILAH / TAROMBO POMPARAN SIHOMBING GINJANG MANUBUNG


Suku Batak adalah salah satu suku di Indonesia yang berasal dari propinsi Sumatera Utara. Suku Batak memiliki Garis Keturunan dari ayah. Berbicara mengenai Tarombo tentu tidak bisa lepas dari marga. Marga atau nama keluarga adalah nama pertanda dari keluarga mana seorang berasal. Dalam sistematika biologis, marga digunakan untuk takson ‘genus‘. Nama / marga dalam kebudayaan Batak terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama belakang (marga). Marga menjadi identitas dalam masyarakat dan adat Batak. Seperti yang sudah disebutkan, marga dalam suku Batak diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya (patriarchal). Marga turun-temurun dari kakek kepada bapak, kepada anak, kepada cucu, kepada cicit, dst.

Marga menandakan silsilah keturunannya. Bagi orang Batak, marga menunjukkan ia berasal dari silsilah keturunan yang mana. Bagi orang Batak, ini penting karena silsilah adalah identitas orang Batak di dalam pergaulan.

Berikut ini adalah silsilah / tarombo sihombing Lumban Toruan pomparan ginjang manubung:












































Sabtu, 11 Januari 2020

SILSILAH ORANG BATAK / TAROMBO ORANG BATAK


SILSILAH ORANG BATAK / TAROMBO ORANG BATAK




Batak menganut garis keturunan patrilineal atau disebut juga garis keturunan dari ayah. Berbicara mengenai Tarombo tentu tidak bisa lepas dari marga. Marga atau nama keluarga adalah nama pertanda dari keluarga mana seorang berasal. Dalam sistematika biologis, marga digunakan untuk takson ‘genus‘. Nama / marga dalam kebudayaan Batak terletak di belakang, sehingga sering disebut dengan nama belakang (marga). Marga menjadi identitas dalam masyarakat dan adat Batak. Seperti yang sudah disebutkan, marga dalam suku Batak diturunkan dari ayah kepada anak-anaknya (patriarchal). Marga turun-temurun dari kakek kepada bapak, kepada anak laki-laki, kepada cucu laki-laki, kepada cicit laki-laki, dst.




 Menurut mitos yang berkembang,  Si Raja Batak, manusia pertama yang menjadi cikal-bakal seluruh marga-marga Batak di muka bumi ini. Si Raja Batak diturunkan oleh Mulajadi Na Bolon di pegunungan Pusuk Buhit yang terletak di Kab. Samosir Propinsi Sumatera Utara, dan kemudian hidup sebagai manusia Batak pertama di Sianjurmula-mula.

Si Raja Batak memiliki dua anak, yaitu: Guru Tateabulan dan Raja Isumbaon. Guru Tateabulan kemudian memiliki anak Raja Biak-biak, Sariburaja, Limbongmulana, Sagalaraja dan Malauraja. menurut sumber bahwa, Raja Biak-biak lahir sebagai anak yang tidak normal, dan kemudian diberkati dan diterbangkan Mulajadi Na Bolon ke ujung Aceh dan dipercaya sebagai Raja Uti. Sedangkan adiknya Sariburaja memiliki anak Raja Lontung dan Raja Borbor. Demikian juga Limbongmulana, ia memiliki anak Pulauonggang dan Langgat Limbong. Sagalaraja dan Malauraja juga memiliki banyak anak dan menyebar ke berbagai tempat. Itulah marga-marga dari kelompok Guru Tateabulan yang kita kenal sekarang.

Sebagai contoh: Toean Sorba Dibanea mempunyai 7 anak yaitu: R Soemba, Sibagot ni Pohan, Sipaettua, Silahisabungan, R. Saboe, Naipospos, dan Raja Oloan. R. Soemba memiliki 2 anak yaitu Sihombing dan Simamora. Sihombing memperanakan: B. DJunjungan, B. Sikumagouo, B. Mangatas dan B. Bimbinan. Simamora memperanakan: Poerba, Debataraja dan Manalu.

Kemudian, Raja Lontung punya 7 anak, yaitu Aritonang, Siregar, Simatupang, Nainggolan, Pandiangan, Sinaga dan Situmorang.


Raja Isumbaon mempunyai tiga anak. Pertama, Sorimangaraja. Dari Sorimangaraja ini lahirlah Raja Naiambaton ( Parna ) yang kemudian mempunyai anak 60 marga lebih dan hingga saat ini mereka belum bisa saling menikahi. Sorimangaraja juga memperanakkan Nai Rasaon dan anak-anaknya saat ini hidup sebagai marga-marga yang kita kenal seperti Manurung, Sitorus, Sirait dan Butar-butar. Satu Lagi anak Sorimangaraja adalah Raja Naisuanon, dari cabang ini muncul marga-marga keturunan Tuan Sorbadibanua, Sibagotnipohan dan seterusnya. Dari sinilah kita kenal marga-marga keturunan (pomparan) Tuan Dibangarna, Tuan Somanimbil, Sonakmalela, Partano, Silahisabungan, Rajaoloan dan seterusnya.